CONTOH KUNCI KROMA SEDERHANA
KUNCI KROMA ADALAH TEKNIK UNTUK MENGGABUNGKAN DUA GAMBAR ATAU
BINGKAI (FRAME)
DENGAN SEJUMLAH SUSUNAN (WARNA) DARI
SATU
GAMBAR DIHILANGKAN (ATAU
DIBUAT TEMBUS PANDANG) AGAR GAMBAR LAIN
YANG TERLETAK
DI BELAKANG DAPAT TERLIHAT
TEKNIK INI JUGA
DIKENAL DENGAN SEBUTAN PENGGUBAHAN KUNCI KROMA
(COLOR KEY COMPOSITING) LAYAR BIRU (BLUE
SCREEN) DAN LAYAR HIJAU
(GREEN
SCREEN).
Daftar Isi
1. SEJARAH ................................................................................................................... I
2. PROSES ...................................................................................................................... II
3. PEMAKAIAN ............................................................................................................. III
4. LATAR BELAKANG .................................................................................................. IV
5. REFRENSI ................................................................................................................... V
Sejarah
Dahulu teknologi untuk gambar bergerak
(motion-pictures) dikenal dengan sebutan travelling matte.
Proses ini digunakan hingga diperkenalkan teknologi baru yaitu digital
compositing. Metode layar hijau di travelling matte dikembangkan
pada tahun 1930 di RKO Radio Pictures, dan studio-studio lain, untuk
kepentingan efek khusus (special effect) dalam pembuatan film The Thief
of Baghdad (1940). Di RKO, Linwood Dunn menggunakan travelling matte
untuk menciptakan wipes, yaitu transisi yang menyerupai pembersih
kaca (wiper) di Mobil.
Penghargaan atas pengembangan layar
hijau diberikan kepada Larry Butler, yang memenangkan Piala Oscar untuk
kategori efek khusus dalam Film The Thief of Baghdad. Dia
menciptakan teknik layar hijau dan travelling matte untuk
menghasilkan efek visual yang belum pernah ada sebelumnya pada tahun 1940. Dia
juga menjadi orang pertama yang menciptakan efek-efek special di Technicolor,
yang pada saat itu baru saja dikembangkan.
Pada tahun 1950, pegawai studio Warner
Brothers dan mantan peneliti riset Kodak, Arthur Widmer mulai mengerjakan
proses travelling matte ultra violet. Dia juga mulai mengerjakan
teknik layar hijau. Beberapa film yang pertama kali menggunakan Teknik ini
adalah The Old Man and the Sea (1958), yang adaptasi dari
novel karya Ernest Hemingway.
Proses
Proses syuting film Spiderwick Chronicles yang menggunakan efek kunci kroma
Proses pembuatan Video atau gambar
menggunakan teknik kunci kroma adalah Subjek yang akan diambil gambarnya
berdiri di depan latar belakang dengan satu warna, atau sedikit susunan warna. Warna
yang biasa digunakan adalah Hijau atau Biru sebab
warna-warna tersebut dianggap paling tidak menyerupai warna kulit. Porsi warna
hijau atau biru di latar belakang akan digantikan dengan gambar lain. Proses
ini dikenal sebagai keying, keying out, atau
sekadar key.
Saat ini warna hijau paling sering
digunakan dibandingkan warna lain, sebab Sensor penerima gambar di kamera video
digital paling sensitif dengan warna hijau. Hal ini sesuai dengan Bayer
Pattern yang mengalokasikan lebih banyak Piksel ke saluran
hijau, meniru sensitifitas Mata manusia yang meningkat terhadap
cahaya hijau. Oleh karenanya, saluran kamera hijau mengalami lebih sedikit
gangguan dan mampu memproduksi key paling jernih. Tambahan
lagi, lebih sedikit Cahaya yang
dibutuhkan untuk menyinari warna hijau, dikarenakan sensitifitas warna hijau
terhadap sensor gambar lebih tinggi. Warna hijau terang juga lebih difavoritkan
sebab latar belakang biru bisa jadi menyerupai warna mata atau pakaian subjek.
Warna biru dulunya digunakan
sebelum digital keying digunakan secara luas, sebab biru
dibutuhkan untuk proses optikal, akan tetapi membutuhkan lebih banyak
penyinaran daripada warna hijau. Meskipun demikian, warna biru memiliki
keunggulan yaitu di dalam Spektrim visual, warna biru lebih jauh dari warna Merah, yang
merupakan warna utama di kulit manusia. Faktor terpenting dalam key adalah
pemisahan antara warna latar depan (subjek) dengan warna latar belakang
(layar). Layar biru akan digunakan jika warna utama subjek adalah hijau
(misalnya jika subjek berupa tumbuhan), meskipun kamera lebih sensitif terhadap
warna hijau.
Dalam warna Televisi Analog, warna
direpresentasikan dengan fase dari chroma subcarrier yang
relatif dengan Osilator Rujukan. Kunci kroma
dihasilkan dengan cara membandingkan fase video dengan fase yang berkoresponden
dengan warna yang sebelumnya dipilih. Sebagian porsi video digantikan dengan
video lain sebagai latar belakangnya.
Dalam warna Televisi Analog, gambar
direpresentasikan dengan 3 nomor (merah, hijau, biru). Kunci kroma dihasilkan
dengan perbandingan numerik sederhana antara video dengan warna yang telah
dipilih sebelumnya. Jika warna pada suatu tempat di layar sesuai (persis, atau
menyerupai), maka video di tempat tersebut akan digantikan dengan video latar
belakang lain.
Pakaian
Teknologi ini biasa digunakan untuk
siaran Berita cuaca,
dimana presenternya terlihat berdiri di depan Peta yang
besar. Padahal syuting sebenarnya dilakukan di Studio dan Presenter berdiri
di depan latar belakang besar berwarna hijau (atau biru), kemudian peta cuaca
ditambahkan ke gambar yang berwarna hijau tersebut. Jika pada saat syuting,
presenter memakai baju berwarna hijau, maka bajunya akan ikut tergantikan
dengan video peta besar yang ditampilkan sebagai background. Sistem ini berlaku
juga untuk layar biru. Warna hijau dan biru pada layar digunakan dengan alasan
warna-warna inilah yang paling tidak menyerupai warna kulit.
Teknologi ini juga digunakan di Industri Hiburan, untuk
pembuatan film dan iklan. Contohnya adalah film Avatar (2010)
garapan sutradara Hollywood, James Cameron. Di Indonesia, teknik layar hijau
digunakan di iklan Mixagrip dan Tango Wafer Highland.
Subjek kunci kroma tidak boleh
memakai pakaian dengan
warna yang menyerupai warna kunci kroma (warna latar), sebab warna pakaian
dapat digantikan dengan video latar belakang, kecuali jika disengaja demikian.
Contoh penggunaan yang disengaja adalah ketika aktor memakai penutup badan
berwarna hijau atau biru untuk membuatnya tak terlihat di shot akhir.
Teknik ini dapat digunakan untuk menghasilkan efek yang serupa dengan efek
jubah gaib yang digunakan di film Harry Potter. Si aktor dapat
pula direkam berlawanan dengan latar belakang kunci kroma dan dimasukkan ke
shot latar belakang dengan efek distorsi dengan tujuan menciptakan jubah yang
secara halus dapat dideteksi. Masalah muncul ketika kostum yang digunakan harus
berwana biru dan hijau. Misalnya, dalam film Spider-Man tahun
2002, adegan dimana Spider-Man dan Green Goblin bertarung
di udara, Spider-man harus direkam di depan layar hijau sebab kostumnya
berwarna biru dan merah. Sedangkan Green goblin harus direkam di layar biru,
sebab Kostum yang
dipakai sepenuhnya berwarna hijau. Jika keduanya direkam di depan layar yang
sama, maka salah satu Karakter akan terhapus dari shot.
Latar Belakang
Demonstrasi pembuatan efek khusus dengan teknologi kroma key
Warna biru secara umum digunakan untuk
peta cuaca dan efek khusus, sebab warna ini berkomplemen dengan warna kulit
manusia. Penggunaan warna biru juga berkaitan dengan fakta bahwa lapisan Emulsi film biru
memiliki Kristal paling
jernih dan karenanya memiliki detail baik dan butiran minimal, dibandingkan
dengan emulsi warna merah dan hijau. Meski demikian, dalam dunia Digital, warna hijau
menjadi warna Favorit sebab Kamera Digital menyimpan lebih
banyak detail di saluran hijau, dan warna hijau juga butuh lebih sedikit cahaya
daripada warna biru. Hijau tak hanya memiliki nilai cahaya lebih tinggi dari
biru, tetapi juga di dalam format digital awal, saluran hijau dijadikan contoh dua
kali lebih sering dibanding saluran biru, membuat hijau lebih familiar
digunakan. Pilihan warna sebenarnya tergantung pada seniman efek (effect
artist) dan kebutuhan akan shot tertentu. Pada Dekade yang
lalu, penggunaan hijau menjadi dominan di efek khusus film. Latar belakang
hijau juga lebih disukai daripada biru jika syuting dilakukan di ruang terbuka,
sebab langit biru bisa masuk ke dalam frame dan secara tidak sengaja ikut
tergantikan di dalam proses kunci kroma.
Meski hijau dan biru adalah warna yang umum dipakai,
namun sebenarnya hampir semua warna bisa digunakan. Ada kalanya layar
Magenta digunakan,
nilai warna magenta atau fuschia key disebut sebagai magic
pink.
Seiring dengan perbaikan gambar dan
peralatan, banyak perusahaan menghindari kebingungan yang sering dialami para
presenter cuaca. Dahulu presenter cuaca harus menonton diri sendiri di Monitor untuk
melihat gambar yang ditunjukkan di belakang mereka, kini gambar tipis
diproyeksikan ke layar hijau/biru. Hal ini membuat para presenter mampu secara
akurat menunjukkan sebuah tempat dan melihat peta tanpa harus memandangi
monitor.
Teknik yang lebih baru adalah dengan menggunakan tirai
retroreflektif (retroreflective curtain), di latar belakang, bersama
dengan lingkaran LED (Light
Emitting Diode) yang terang di sekitar Lensa kamera. Dengan cara ini, tidak
perlu ada cahaya untuk menyinari latar belakang, selain LED yang hanya butuh
sedikit tenaga dan tempat, tidak seperti lampu
panggung yang besar. Selain itu LED juga tidak membutuhkan rigging (tempat
pemasangan lampu). Kemajuan ini dimungkinkan dengan ditemukannya LED biru yang
praktis pada tahun 1990-an. Hal yang sama berlaku untuk LED hijau emerald.
Ada pula bentuk color keying yang
menggunakan spektrum cahaya tak kasat mata manusia, disebut Thermo-key. Thermo
Key menggunakan infra merah sebagai key color-nya,
yang mana tidak dapat digantikan dengan gambar latar belakang pasca pengolahan.
0 Komentar:
Posting Komentar